teks berjalan

" TERIMAKASIH ANDA SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG SAYA "

Rabu, 19 Agustus 2009

WASIAT ROSULULLOH S.A.W. KEPADA AISYAH

Saiyidatuna 'Aisyah r.'a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda :

"Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau. Hendaklah
engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya
engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau
mengingat wasiatku ini..."

Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan
seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau.
Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau
(kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.

Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :
(a) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan
(kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah
(b) tidak memuji Allah Taala atas kemurahan-Nya, apabila
dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.
(c) mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari
Allah
(d) membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara
yang tidak bermanfaat.

Wahai, Aisyah, ketahuilah :
(a) bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan)
yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan
digugurkan oleh Allah
(b) bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan
lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan
lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.
(c) bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau
menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan
menghapuskan muka dan tubuhnya pada hari kiamat.
(d) bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suaminya di
tempat tidur atau menyusahkan urusan ini atau
mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada
hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu,
ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.
(e) bahwa wanita yang mengerjakan sembahyang dan berdoa
untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul
mukanya dengan sembahyangnya.
(f ) bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu
dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek
pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama
dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada
harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun;

(g) bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan
semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap
perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.
(h) bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya
pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan
mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala
berjuang fi sabilillah.
(i) bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi
tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala
memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya
setiap kali menyusukan anaknya.
(j) bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari
menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik
darah dalam perjuangan fisabilillah.




KETIKA KITA SAKIT

KETIKA KITA SAKIT/MENDAPAT MUSHIBAH




Hidup bukan lah sekedar menarik dan menghembuskan nafas,
hidup bukan sekedar menjalani hari hari tanpa arti,
hidup bukan sekedar kebosanan menanti kematian.

Tetapi hidup adalah ajang kreativitas, kesempatan berbuat,
menciptakan yang terbaik yang akan kita persembah kan
ke hadirat Ilahi.

Sebab hidup adalah hadiah dari Nya, lewat hidup itu
pula kita berterima kasih kepadaNya. Suatu kesulitan
yang muncul, tentunya tidak harus memupus kita dari
tujuan yang mulia tadi.

Suatu sa'at dalam hidup ini, kita akan berjumpa dengan
apa yang disebut kesulitan, kesehatan kita terganggu,
bisnis kita tersendat, ditinggalkan orang yang kita cintai,
atau apa saja yang mengganggu fikiran kita. Ketika
semua itu terjadi, muncul bisikan dalam hati :
"Akankah kita terus arungi samudra kehidupan ini,
atau tenggelam saja, karena kita telah lelah, cape
dengan kesulitan bertubi tubi itu ??"

Demikian godaan yang selalu muncul manakala kita
ada dalam sa'at sa'at kritis.

Tetapi bertahanlah, berusahalah untuk tetap terapung
di atas permukaan hidup. Percayalah banyak hal pasti
akan menjadi lebih baik, manakala kita mampu bertahan
dalam situasi kritis itu.

Hidup ini ada polanya, lihatlah sa'at sa'at Allah
curahkan rahmat atas kita, kenang sa'at sa'at sulit yang
justru menjadi titik balik membuat hidup kita lebih baik.

.... Lihat ... ratusan kesulitan pernah anda lalui,
tanpa membuat kita jatuh, kita menjadi lebih bijak karenanya,
bahkan kemampuan kita bertahan hidup meningkat.

Seperti seorang atlet yang ditempa dengan kekerasan latihan
agar menang dalam pertandingan, begitu juga Ilahi yang
Penyayang, tekadang meletakkan kita pada mushibah,
agar lebih tajam menghadapi kehidupan.

Ikutilah sejarah hidup kita, hadapilah dengan penuh
keberanian, teruslah maju menggapai cita.

Setiap kesulitan, sakit, penderitaan, semua itu ada
umurnya. Bertahanlah, siapkan kesabaran yang sedikit
lebih panjang dari umur kesulitan kita.

Mungkin saja ujian sakit kita hari ini diprogramNya
selama dua minggu, sebuah goncangan kecil, agar kaki kita
lebih kokoh memacak bumi.

Bila kita mampu bersabar hingga 16 hari saja,niscaya
anda akan keluar dari ujian ini dengan penuh kemenangan.
Tapi bila ketabahan yang anda miliki cuma bertahan
hingga seminggu, anda akan putus asa menjalani cobaan yang
tinggal seminggu lagi itu. Subhanallah betapa banyak
orang yang gagal menjadi lebih baik, karena habis jatah
kesabarannya ......., padahal kalau dia bertahan beberapa
hari lagi, niscaya terlewati kesulitannya.

Oh yaa, kita tidak tahu berapa lama lagi umur kesulitan
ini harus kita jalani. Allah tidak pernah memberitahukannya
lebih dulu pada kita, karena memang ini ujian.

Bukan juga ujian kalau dari awal soalnya sudah bocor.
Dari itu bertahanlah. Sakit kita ini sedikit,
dibanding umur sehat yang telah kita jalani .....

Bila anda bersabar, bagi anda tersedia ampunan,
rahmat dan hidayah

Firman Allah :

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
(penderitaan/anca man) jiwa dan berkurang buah
buahan (kenikmatan hidup anda dikurangi).
Dan berikanlah beita gembira kepada orang orang yang sabar.
Yaitu orang orang yang apabila ditimpa mushibah,
mereka berkata : "Inna lillahi wa innaa ilaihi
roji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah
orang orang yang medapat petunjuk"
(S. Al Baqoroh (2) : 155 - 157)

"Inna lillahi wa innaa ilaihi roji'uun" Bukan
sekedar ucapan di sa'at kematian, tetapi kapan saja
kita mendapat kesulitan. Dia merupakan ungkapan
kesadaran yang membuat kesadaran kita tidak tenggelam.

Benar Innaa lillah, kita ini milik Allah, mau diapakan
pun kita ini memang milikNya. Jangankan cuma sekedar sakit,
dunia sekalipun, kalau mau Dia hancurkan, siapa yang
mampu menghalang ?? Bersabarlah !

Wa innaa ilahi roji'un Sebab kepadaNya
kita nanti kembali. kita akan Malu dihadapanNya,
kalau kita cengeng, gampang putus asa, padahal kita tahu,
dibanding keseluruhan nikmat yang telah diberikanNya,
derita ini bukanlah apa apa. Baru berapa hari anda sakit ?
Sudah berapa puluh tahun anda nikmati kehidupan ????

Saudaraku, baik buruknya kesehatan kita juga amat
dipengaruhi cara kita mengelola hidup ini. Jenis makanan,
jumlah jam tidur, olahraga, beban yang dipikul bahkan cinta
dan perhatian, semua itu mempengaruhi kesehatan kita.

Hati hatilah, jangan biarkan makanan basi masuk ke perut kita,
begitu juga, buang jauh jauh fikiran busuk, jangan sampai
dia masuk ke fikir kita. Demikian juga jauhi perbuatan
perbuatan yang tidak baik.

Jadilah sehat, santaplah makanan yang masih segar,
berfikirlah positif, jaga kesegaran jiwa anda.
Kerjakanlah apa yang benar untuk dikerjakan.
Jangan bosan dan putus asa. Kebosanan bukan saja
tidak berguna, tapi pantas ditertawakan

JANGAN MENYERAH

Tunggu dulu, jangan terburu berputus asa. Bila jalan keluar tak jua tampak, jangan terburu mengambil langkah mundur. Seringkali pemecahan masalah terletak tak jauh dari keputusan untuk menyerah. Begini saja, jika anda nyaris mengangkat tangan, beristirahatlah sejenak. Istirahat bukan berarti berhenti, melainkan meredakan pikiran, menjernihkan perasaan, dan
menyadari kembali irama nafas. Anda takkan menemukan jalan keluar yang terang dalam emosi dan kecerdasan yang teraduk berkecamuk. Sebenarnya tak ada jalan buntu.

Selalu ada jalan keluar, hanya saja mungkin kita tak menyukainya. Padahal seringkali apa yang tak kita sukai justru lebih baik daripada yang kita sukai.

Contohlah semut. Hadanglah jalan seekor semut dengan telapak tangan kita. Perhatikan, ia takkan berhenti termangu-mangu atau mundur. Ia malah memanjati telapak tangan, mencoba menelusupi sela-sela jari, atau memutarinya. Ia takkan berhenti. Ia takkan menyerah. Ia terus maju. Ia mencari semua jalan. Karena itu, kita kagum dengannya.

RENUNGAN

Untuk Istri...
(sebuah syair renungan singkat bagi wanita)



Untuk semua wanita yang bergelar istri maupun yang bakal menjadi istri....
mari kita hayati apa yang terbetik dalam syair di bawah ini.

Pernikahan ataupun perkawinan,
membuka tabir rahasia
suami yang menikahi kamu,
tidaklah semulia Muhammad,
tidaklah setakwa Ibrahim,
pun tidak setabah Ayub,
ataupun segagah Musa,
apalagi setampan Yusuf,
justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
yang punya cita-cita,
membangun keturunan yang soleh...

Pernikahan ataupun perkawinan,
mengajar kita kewajiban bersama,
suami menjadi pelindung,
kamu penghuninya,
suami adalah nakhoda kapal,
kamu adalah navigatornya,
suamii bagaikan balita yang nakal,
kamu adalah penuntun kenakalannya,

saat suami menjadi raja,
kamu nikmati anggur singgasananya,
seketika suami menjadi bisa,
kamu lah penawar obatnya,
seandainya suami manusia yang lancang,
sabarlah memperingatkannya...

Pernikahan ataupun perkawinan,
mengajarkan kita perlunya iman dan takwa,
untuk belajar meniti sabar dan ridha,
karena memiliki suami yang tak segagah mana,
justru kamu akan tersentak dari alpa,
kamu bukanlah Khadijah,
yang begitu sempurna dalam menjaga,
pun bukanlah Hajar,
yang begitu setia dalam sengsara,
kamu cuma wanita akhir zaman,
yang berusaha menjadi solehah...

JALAN MENUJU SUKSES

JALAN MENUJU SUKSES

Seorang eksekutif muda bertemu dengan seorang guru di sebuah jalan raya। Ia bertanya, "Guru, yang manakah jalan menuju sukses?"

Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Eksekutif muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru, "Ha! Ini jalan buntu!" Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan, "Barangkali aku salah mengerti
maksud sang guru."
Eksekutif muda itu berbalik menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi, "Guru, yang manakah jalan menuju sukses."
Sang guru menunjuk ke arah yang sama. Eksekutif muda itu berjalan ke arah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan. Ia merasa dipermainkan. Dengan penuh amarah ia menemui sang guru, "Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi
yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah
jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!"

Akhirnya sang guru berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu."
Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Cuma orang-orang yang mampu mendaki "tembok" itulah yang akan menemui keberhasilan.